Haduh, lotsa things happened. Jadi ceritanya si Gembul dijanjiin promosi sama bosnya sesaat sebelum si bos dipindahkan ke divisi lain. Katanya sih awal tahun ini (biasa kenaikan gaji resmi diumumkan/berlaku di bulan Feb). Mulailah dia menghitung2 dan merencanakan kebutuhan tahun ini yang emang so significant and life-changing itu. Turned out, the reality is not as predicted. Mulai deh kebat-kebit. Gw juga ikutan stress. But he said: "kamu ngapain ikut stress? Biar aku aja yg mikirin...". Dalam hati: 'Ya iyalah, kan nyangkut ke hidup gw juga...". Time goes by, ada beberapa titik terang yang muncul. Sepertinya keadaannya ga seburuk itu. Gw mulai yakin lagi kalo memang Tuhan berkenan, Tuhan yang akan menyediakan (ya sebelumnya juga yakin sih... tapi kan jadi lebih mantep gituh).
Kemarin waktu telponan sama Gembul, dia cerita tentang beberapa hal yg terjadi di komunitas cell groupnya. And I was very very proud of him. Not something formal or grand, but I know God wants to bring him up and be blessings to others around him. So proud of him and I told him: "Promotion from work can be postponed, but God promotes you. It's more precious". In the same time, I was thinking: 'How about me? What have I achieved so far?'.
One thing for sure, I found someone I can look up to. I remember on my first year of college, if I was asked what my criteria of choosing a partner, I would say: "yang bisa membuat kita masing-masing menjadi lebih baik lagi". Dan tahun-tahun berikutnya membuat gw yakin bahwa kalau memang di dalam hubungan, orang menjadi semakin mundur (terutama dalam karakter dan rohani), hampir pasti deh Tuhan tidak berkenan. Dan 1,5 tahun gw bersama Gembul, I've been seeing him improving in many different aspects. And again I was thinking: 'How about me? What have I achieved so far?'.
No comments:
Post a Comment